1. Tujuan
a. Dilaksanakan
sebagai pendidikan formal namun mengharapkan
tujuan akhir mempunyai keterampilan ekonomis.
b.
Menghasilkan kualitas manusia yang
mempunyai wawasan penciptaan berbasis
pasar.
c. Memfaslitasi
peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui
keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis
d. Melatih
keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik, ekosistem, dan teknologis.
e.
Melatih memanfaatkan media dan bahan
berkarya seni dan teknologi melalui
prinsip ergonomis, higenis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan metakognitif.
f. Menghasilkan
karya jadi atau apresiatif yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan maupun
bersifat wawasan dan landasan pengembangan
apropriatif terhadap teknologi
terbarukan dan teknologi kearifan lokal.
g.
Menumbuhkan jiwa wirausaha melalui
melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual
berdasarkan prinsip ekonomis, ekosistemik, dan ergonomis.
2. Ruang lingkup
Lingkup materi pelajaran Prakarya dan
kewirausahaan di SMA/MA, SMK/MAK
disesuaikan dengan potensi sekolah, dan daerah setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan
dengan kondisi dan potensi yang ada di
daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis, budaya dan sosiologis. Ekonomis,
karena pada tingkat usia remaja sudah
harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar tidak tertinggal konsep kemandirian pasca sekolah.
Budaya, karena prakarya sebenarnya
adalah pengembangan materi kearifan lokal yang telah dapat diidentifikasi dalam sejarah arkeologis mampu
mengangkat nama Indonesia ke dunia
internasional. Sosiologis, karena teknologi tradisi
ternyata mempunyai nilai-nilai kecerdasan
kolektif bangsa Indonesia. Oleh karenanya, Prakarya dan Kewirausahaan bisa
merupakan pilihan alternatif, dengan minimal 2 aspek ( stand) atau bahan ajar yang disediakan. Namun demikian sedapat
mungkin dilaksanakan berdasarkan kebutuhan utama daerah tersebut agar membekali
secara keteknikan maupun wawasan
ide yang berasal dari teknologi kearifan lokal. Namun, jika satuan
pendidikan berkeinginan untuk menerapkan 4 (empat) aspek ( strand) diperkenankan selama satuan pendidikan mampu menyediakan jam
tambahan.
Dasar
teknologi dan estetika lokal ini mempnyai nilai etnik dan nilai keterjualan,
oleh karenanya dikembangkan berdasarkan sistem teknologi erbarukan sehingga
memperoleh efektivitas dan efisiensi. Secara substansi bidang prakarya dan
kewirausahaan mengandung kinerja kerajinan dan teknologi yang dapat dijadikan
sebagai peluang dalam kewirausahaan.
Oleh karenanya, pengembangan strand/aspek
pada mata pelajaran Prakarya dan
kewirausahaan meliputi Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Adapun pengertian prakarya dan kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam
pengetahuan ( transcience-knowledge),
yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, kecakapan hidup berbasis
seni, teknologi, dan ekonomis.